Pemkot Parepare Akui RSUD Andi Makkasau Penyumbang PAD Terbesar

PAREPARE, timeberita. com —  Pemerintah kota Parepare melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) Parepare akui bahwa penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di setiap isntansi di lingkup Pemkot Parepare adalah RSU Andi Makkasau Parepare.

Rumah Sakit Uumum Daerah (RSUD) Kota Parepare telah menyumbang PAD sebesar

Rp 54 miliar selama triwulan I periode Januari-Maret 2024. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau merupakan perangkat daerah penyumbang pendapatan terbesar.

“Jadi target PAD di tahun 2024 ini sebesar Rp 203 miliar, pencapaian PAD khusus di triwulan 1 tahun ini terealisasi Rp 54 miliar, itu karena RSUD Andi Makkasau meraup pendapatan yang terbesar ” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Parepare Prasetyo Catur kepada media, Kamis (18/4/2024).

Lanjut, Prasetyo mengungkap PAD sebesar Rp 54 miliar di triwulan 1 tersebut merupakan capaian yang sangat positif dan melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemkot secara umum hanya menargetkan Rp 48,9 miliar untuk PAD di triwulan 1.

“Alhamdulillah capaian Rp 54 miliar tersebut naik 112 persen dari target kita di triwulan 1 yakni Rp 48,9 miliar,” terangnya.

Adapun kontribusi terbesar untuk PAD di triwulan 1 ini disumbang oleh RSUD Andi Makkasau Parepare. Nilai PAD dari RSUD Andi Makkasau mencapai Rp 33,075 miliar. Sementara di BKD ditargetkan Rp 13,6 miliar dan capaiannya sebesar Rp 14 miliar.

“RSUD Andi Makkasau menjadi kontributor utama dalam pencapaian dengan Rp 33,075 miliar dan melebihi target Rp 25,2 miliar,” sebut Prasetyo.

Prasetyo mengungkap pihaknya juga melakukan upaya pembenahan untuk bisa meningkatkan capaian PAD antara lain dengan lebih intens dalam mereviu pendapatan dan strategi. Jika sebelumnya hanya dilakukan 3 bulan sekali, maka tahun ini dilakukan setiap bulan.

“Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang dilakukan tiga bulan sekali untuk mempertanggungjawabkan capaian realisasi masing-masing PAD dari SKPD. Tahun ini dilakukan setiap bulan, supaya setiap bulan diketahui kendala dan persoalan dan segera mencari solusi atas capaian dan potensi pendapatan yang masih rendah,” tuturnya. (**dtk)