PAREPARE, timeberita.com – Pernyataan Kapolres Parepare, AKBP Andio Wicaksono atas pertandingan laga LIGA 1 2022/2023 antara PSM Makassar melawan PSS Sleman di stadion Gelora Mandiri (Gelora Bj Habibie/GBH) kota Parepare, pada hari Sabtu 14 Januari 2023, sore, bahwa tidak ada penonton.
Alasan Kapolres ini karena tidak mau mengambil resiko sehingga harus PSM vs PSS bermain tanpa penonton di karenakan stadion GBH belum layak ditempati setelah diaudit ulang karena tidak adanya parkir.
Pertandingan PSM Makassar vs PSS Sleman tanpa penonton ini di tanggapi oleh walikota Parepare, H.M taufan Pawe (TP).
TP angkat bicara soal laga PSM Makassar vs PSS, Sleman yang dilaksanakan tanpa penonton di stadion Gelora BJ Habibie, sabtu sore (14/1/2023).
Menurut TP, ini sangat disayangkan karena pertandingan ini sangat bergengsi dan sangat dinanti oleh masyarakat pencinta PSM Makassar, namun digelar tanpa kehadiran penonton.
“Saya mau merasakan rasa duka dan prihatin dari para supporter, betapa sedihnya karena tim andalan kita berlaga di kandang sendiri tanpa dukungan penonton, keadaan ini harus kita “lawan” keadaan ini, kita lawan secara intelek” Ujarnya dihadapan ratusan supporter yang memadati Nobar di Rujab Walikota Parepare yang di kutip BKM.
Hal ini menjadi pro kontra antara walikota Parepare dengan Kapolres Parepare lalu di tanggapi oleh tokoh masyarakat (Tomas) melalui lembaga forum pembela ummat (FPU) dan LSM IKRA Parepare.
Menurut ketua FPU kota Parepare, Rahman Saleh bahwa langkah Polres patut didukung bersama oleh segenap pecinta Bola demi keamanan bersama, perhelatan sepakbola taraf nasional tidak boleh serampangan, kalau tidak memenuhi syarat jangan dipaksakan, nanti terkesan liga Tarkam.
“Maaf, kita org Indonesia sering tidak rasional dan emosional sehingga sering gagal dan menabrak aturan. Disini taat Azas perlu dibuktikan dalam dunia nyata.”kata Rahman Saleh melalui WhatsApp group Parepare.
Hal senada diungkapkan, Gustam mantan legislator Gerindra sangat mendukung langkah tegas Kapolres Parepare atas pertandingan antara PSM Makassar dengan PSS Sleman tanpa penonton demi keamanan bukan demi politik.
Gustam menegaskan jangan dipaksakan kalau tidak layak, melihat fasilitas dan segi keamanan, area parkiran tidak representatif, “saya warga Parepare sangat mendukung langkah kapolres untuk tidak menghadirkan penonton saat laga PSM vs PSS, kami tidak ada hal yang diinginkan,”jelasnya.
Bukan saja soal parkir, mengenai tribun tertutup sangat bahaya, setiap penonton goyang maka pasti goyang, nah kalau terjadi musibah yang tidak diinginkan siapa yang bertanggungjawab, maka pasti aparat keamanan yaitu Kapolres bertanggungjawab bukan walikota.
Lanjut Gustam, terkait pernyataan walikota melawan secara intelek, menurut Gustam hanya itu mengedepankan syahwat politiknya saja tanpa mempertimbangkan segi keamanan,”setelah diaudit kembali itu stadion GBH memang tidak tidak layak, ini persoalan nyawa, siapa yang mau bertanggungjawab, apakah pak wali mau bertanggungjawab jika terjadi gesekan di lapangan,”jelasnya.
Ditambahkan, jangan selalu menggemborkan taat atas dan aturan, ini harus dibuktikan dan jangan tabrak aturan tersebut, tetap taat asas dan aturan, demi efek sosialnya.
Pernyataan Kapolres Parepare juga didukung oleh LSM IKRA Kota Parepare selama ini masalah parkir sering dipermasalahkan saat pertandingan PSM sebelumnya. Setelah kejadian di stadion Kanjuruhan Malang beberapa bulan lalu.
Menurut, Nuzul Qadriy, jangan selalu bangga jadikan stadion GBH Parepare sebagai kandang PSM Makassar tapi fasilitas masih minim, mestinya dilengkapi dulu baik dalam stadion maupun diluar stadion.
Perlu diketahui, kata Nuzul, setiap PSM bertanding di stadion GBH selalu ada masalah, walaupun insiden itu bisa di atasi oleh pihak aparat keamanan baik antar suporter PSM sendiri maupun masalah parkir dan sebagainya.
Beberapa waktu lalu mengeluh soal parkir terlalu tinggi bahkan melebih tidak wajar lagi memaksa membayar terlalu tinggi tidak sesuai perda retribusi parkir lagi kepada pengendara motor dan maupun mobil walaupun itu berdalil bahwa itu lahan warga setempat.
Hal inilah, Kapolres tidak mau mengambil resiko dan dikuatirkan masalah parkir bisa memicu lagi konflik antara pengunjung dan pemilik lahan parkir yang seenaknya memungut biaya parkir tanpa dasar hukumnya.
”Saya sepakat kalau tidak ada penonton, kalau perlu pemerintah setempat buatkan lahan parkir stadion GBH agar tidak merugikan pengunjung,”jelasnya.
Kedepan, kata Nuzul, di lokasi GBH masih ada lahan kosong, lebih baik pemerintah setempat membeli lahan itu untuk parkir kendaraan bagi pengunjung GBH tersebut. (***)