TIM Pengabdian Masyarakat FKIK Unismuh Makassar Gandeng Fisiologi

MAKASSAR, timeberita.com — Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar gendeng Departemen Fisiologi FKIK Unismuh menggelar Kegiatan Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan, Jumat (12/05/2023).

Kegiatan tersebut digelar di Puskemas Tabaringan, Jalan Tinumbu Lorong 154A nomor 2, Kota Makassar, dengan mengusung tema ‘Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Dalam Melakukan Deteksi Dini Neuropati Pada Pasien Diabetes Melliitus (DM) melalui metode Garpu Tala dan Ipswich Touch Test (IpTT)’.

Tim pengabdian ini terdiri dari DR. dr. Ami Febriza, M.kes, dr. Nurmila, M.Kes, Sp.PD, Suarniati, S.Kep Ns, M.Kes, dan mahasiswa prodi pendidikan dokter.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta. Terdiri dari dosen Departemen Fisiologi FKIK Unismuh, Dosen Prodi Keperawatan FKIK Unismuh, mahasiswa prodi Pendidikan Dokter FKIK Unismuh, stakeholder dan tenaga kesehatan puskesmas serta pasien yang berkunjung di puskesmas.

Dr. dr. Ami Febriza, M.kes ketua tim pengabdian menjelaskan, kegiatan ini merupakan hibah pengabdian masyarakat dari LP3M Unismuh Tahun 2023.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi neuropati pada pasien DM dan memberikan edukasi bagi pasien penderita DM.

“Meningkatnya angka kejadian DM diikuti beberapa komplikasi, termasuk luka kaki diabetes yang disebabkan oleh neuropati yang apabila tidak tertangani akan berujung pada tindakan amputasi. Kejadian amputasi kaki 10 sampai 30 kali lebih sering pada pasien DM dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu deteksi dini neuropati wajib dilakukan bagi pasien tiap berkunjung ke pusat kesehatan atau puskesmas,”ungkapnya.

Sementara dr. Nurmila, M.Kes, Sp.PD pada pemapran materi kepada pasien menjelaskan, Saat penyandang DM mengalami neuropati maka secara otomatis terjadi penurunan kemampuan untuk merasakan sentuhan ataupun stimulus lain seperti sensasi panas, dingin, nyeri atau bahkan penyandang DM tidak menyadari atau merasakan nyeri saat ia menginjak benda tajam dan tiba- tiba mengalami luka dan menyadari saat luka sudah mulai membesar dan tidak sembuh.

Sementara itu, Menurut Kepala Puskesmas Tabaringan dr. Rudianto Joto, M. Kes mengatakan, Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat memberikan pengetahuan dan edukasi bagi para pasian prolanis terutama penderita DM yang ada di Puskesmas kami.

“Pada kegiatan ini dilakukan pula pemeriksaan kesehatan dan pengecekan Gula Darah (GDS) bagi pasien DM. Rangkaian acara ditutup dengan post test bagi tenaga kesehatan setelah mereka mengikuti pelatihan deteksi neuropati,” pungkasnya.(Enal)