PAREPARE, TIME BERITA, — Aliansi Mahasiswa Parepare (AMP) mengecam tindakan Walikota Parepare yang telah memberhentikan secara massal sebanyak 33 tenaga honorer Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Hal tersebut diteriakkan Mahasiswa saat trurun melakukan aksi di depan Patung Habibie Ainun pada peringatan Hari Buruh Internasional. Rabu (01/05).
Pada aksi yang digelar AMP,sejumlah pernyataan sikap disampaikan, Seperti penegakan Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan,Meminta untuk mengapuskan sistem Outsorcing, menolak upah yang murah,meminta untuk peningkatan perlindungan TKI, mendesak DPR untuk merumuskan perda tentang kesejahteraan buruh dan mendesak Pemkot Parepare untuk menerbitkan SK P3K.
Dari pantauan Timeberita.com,sejumlah mahasiswa yang turun melakukan aksi dengan membawa berbagai atribut kampus dan organisasi. Aksi tersebut mendapat pengawalan ekstra ketat dari pihak TNI-Polri.
Kordinator Lapangan Ardi mengatakan,pada aksi ini,sifatnya universal dan terpusat dengan berbagai pernytaan sikap yang disampaikan.
Namun,terkhusus terkait adanya pemecatan secara massal terhadap tenaga honorer kebersihan yang bekerja di Dinas Lingungan Hidup (DLH) baru-baru ini,maka itu akan diminta pemerintah kota untuk menjelaskan apa yang menjadi alasan terkait pemecatan massal ini.
Menurutnya,jika memang ada hal yang urgent telah diperbuat oleh mereka (tenaga honorer) dan tidak dapat lagi dipertimbangkan, maka setidaknya Pemkot Parepare memberikan dana apresiasi.
“Kami berharap Pemerintah Kota memperhatikan nasib mereka,”tutupnya.(*)