Akibat Banjir Bandang, Pengendara Tembus 15 Jam dari Wajo ke Parepare

SIDRAP, timeberita.com – Hujan yang melanda di wilayah Parepare, Sidrap dan kabupaten Wajo seharian membuat pengendara harus menempuh jalan kurang lebih 15 jam dari kabupaten Wajo leat kabupaten Sidrap menuju kota Parepare.

Ahmad salah seorang warga Parepare dari kabupaten Wajo, saat tiba sekitar pukul 14:00 wita, Jumat (3/5/2024) di Tanru Tedong kabupaten Sidrap, langsung terjebak, kendaraan antrian tidak bisa melintas poros jalan menuju kota Parepare tersebut.

Pasalnya, arus deras mengalir melintas di poros jalan dari arah selatan ke arah utara dan sebaliknya dari arah utara ke arah selatan bahkan ada air deras darai arah barat ke timur, sepertinya daerah Tanru Tedong dikepung banjir.

Antrian panjang untuk menerobos air di ruas jalan poros Sidrap-Parepare

Mesjid besar Raudhatul Jannah Tanru tedong kecamatan Dua Pitue Kabupaten Sidrap menjadi lokasi parkir sejumlah kendaraan baik kendaraan luar daerah maupun kendaraan masyarakat Tanru Tedong, lokasi di Mesjid tersebut di kepung banjir sehingga rumah warga di lokasi tersebut terendam air sekitar 1 meter hingga 2 meter tersebut.

Menurut, Ahmad, Ia bersama temanya tidka bisa tembus menuju ke Kota Parepare karena diruas jalan dikepung air dengan deras ketinggan kurang lebih 1 meter sehingga kendaraan taku melintasi air yang begitu deras di poros jalan.

“kami harus istirahat di lokasi mesjid Tanru Tedong, karena disini aman bagi kami,”katanya.

tim ULP PLN Cabang Parepare turut membantu evakuasi warga Tanru tedong terjebak banjir

Ahmad mencoba masuk jalan alternatif di salo pekkae tembus belawa sekitar hampir 25 kilometer dilalui akhirnya tidak bisa juga tembus, jembata didaerah kecamatan Belawa pun diterjang air deras yang tiba-tiba terjadi malam ini.

Akhirnya kita kembali ke Tanru tedong dengan durasi jam kurang lebih satu jam di lalui,”tidak ada lagi jalan alternatif semua dikepung air bandang, kita hanya menunggu di Tanru tedong agar air ini surut,”jelasnya.

Nanti setelah surut sekitar pukul 1:30 wita itupun sebagain masih ada deras tapi masih bisa dilwati kendaraan dengan antrian sehingga tidak ada yang harus melawati kendaraan lain karena dikuatirkan terpelesek dengan lubang sehingga bisa diabwah arus air.

Antrian panjang pada malam hari saat melintas poros Sidrap -Parepare

“kami baru bisa melewati deras air sekitar pukul 1:30, dan akhirnya kami sampai di Parepare sekitar pukul 03:40 Wita, jadi perjalanan yang seharusnya kita tempu Wajo ke Parepare hanya kurang lebih dua jam akhirnya kita tempuh perjalanan 15 jam lewat.”tuturnya.

Hal senada diungkapkan, Pither warga Parepare yang harus pulang ke Parepare dari Wajo harus beristirahat di lokasi Mesjid Besar Tanru Tedong Kabupaten Sidrap,”kita menunggu air surut baru kita berangkat ke Parepare,.”tuturnya.

Pither mengatakan kondisi sekarang ini makin parah selain derasnya air, juga listrik padam bahkan jaringan juga tidak bersahabat sehingga untuk komunikasi dengan keluarga di Parepare sangat sulit.”wajar kelauarga saya di Parepare gelisa karena tidak ada hubungan komunikasi melalui Whatshapp,”jelanya.(*sam)

(untuk melihat vidio silahkan klik tiktok & SnackVideo timeberita)