
Penulis : Hasriana Hasanuddin.
(Mahasiswi Fakultas Hukum Instute Andi Sapada Parepare)
Akhir-akhir ini aksi warganet berbunyi nyaring dalam menyampaikan perasaan amarah terhadap kelakuan Dirjen Pajak Rafael Alun yang diduga tidak bayar pajak dan memiliki harta yang sangat banyak. Terkuaknya dugaan ini setelah kabar penganiayaan yang di lakukan oleh Mario Dandy Satrio sang anak kepada David anak petinggi GP Ansor.
Kelakuan anak yang kerap memamerkan harta kekayaan menjadi pemicu semakin kuatnya spekulasi buruk masyarakat terhadap Dirjen Pajak tersebut. Sebenarnya kelakuan anak pejabat yang bertindak sewenang-wenang sudah tidak asing lagi di negara kita. Sudah banyak kasus dimana seorang anak yang menggunakan kekusaan orang tua untuk bertindak arogan.
Dari kasus yang dialami anaknya tersebut, Rafael Alun akhirnya meminta maaf kepada keluarga David terkait kelakuan sang anak. Begitulah kelakuan pejabat hanya bisa mengucapkan maaf tanpa memikirkan rasa keadilan bagi masyarakat. Ia juga mengambil kesempatan dengan mengajukan pengunduran diri dari dirjen pajak setelah tau kasus anaknya bisa menjeratnya untuk pemeriksaaan KPK.
Hal ini dibuktikan setelahdiketahuinya kekayaan yang sangat fantastis dan juga transaksi yang dilakukan yang sangat ganjal menurut masyarakat. Sangat tidak masuk akal harta Rafael Alun ini, dimana kekayaan yang di miliki tidak sebanding dengan harta yang harusnya dimiliki. Memiliki uang miliaran dan beberapa barang mewah, salah satunya tersorot melalui media yang digunakan oleh anaknya.
Bagaimanan masayarakat tidak geram, kita yang diwajibkan bayar pajak lalu mereka yang memiliki jabatan serta memiliki gaji dengan tanpa rasa kemanusiaan mereka mengambil dan menggunakan setoran pajak tersebut. Mereka yang menghimbau masayarakat untuk taat aturan dan memeras masayarakat bentuk bayar pajak yang kemudian mereka pergunakan untuk kepentingan pribadi.
Dengan adanya kasus ini, akan lebih baik jika perombakan aturan khusus perpajakan diperbaiki, buatkan aturan untuk perjabat-perjabat untuk membayar pajak sebagai mana mestinya. Kita sama-sama warga negara jadi patutlah kita menjalankan aturan dan kewajiban secara merata. (**)
Opini yang dipublikasikan di media online ini menjadi tanggung jawab secara pribadi oleh Penulis
timeberita.com tidak bertanggung jawab atas persoalan hukum kemudian hari terkait tulisan ini.