PAREPARE, TIME BERITA, — Nurlisma hidup di lingkungan keluarga sederhana dan tergolong kekurangan, dimana tempat tinggalnya di Jalan Muhammadya,Kelurahan Ujung Lare, Kecamatan Soreang masih ngotrak bersama keluarga dan saudaranya.
Namun, Nurlisma sudah menjadi harapan besar bagi keluarganya yang akan menjadi penopang keluarga disaat ke dua orang tuanya tidak mampu lagi mencari nafkah.
Sebagaimana pekerjaan orang tuanya yang serabutan,hanya cukup untuk kebutuhan makan dan biaya sehari-harinya.
Namun,kedua orang tuanya tetap menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk biaya sekolah Nurlisma,hingga menyelesaikan pendidikannya di SMK Muhammadya.
Niat, kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan anaknya di bidang kedokteran,luluh dan hancur, bahkan tak dapat tercapai lagi. Karena sehari sebelum merayakan kelulusannya di SMK Muhammadya, Nurlisma sudah dikabarkan meninggal dunia.
Nurlisma,sebelum meninggal. Dikabarkan dia ikut sama temannya (Winda) ke Kabupaten Sidrap untuk melamar pekerjaan sebagai operator SPBU.
Nurlisma berangkat dari rumahnya menuju Kabupaten Sidrap sejak tanggal 8 April 2019 bersama Winda (Anak dari Bakri dan Karmila,pemilik rumah tempal tinggal Nurlisma di Sidrap).
Setelah menginap selama 4 malam di Sidrap, Nurlisma kembali ke rumahnya bersama Karmila dan Winda PADA tanggal 11 April. Dan Karmila meminta izin kepada ibu Nurlisma agar mengizinkan ankanya (Nurlisma) tinggal di kediamannya di Sidrap.
Namun, saat itu ibu Nurlisma tidak mengizinkan Karmila untuk membawa lagi anakanya. Dan Nurlisma menginap di rumahnya satu malam dan ke esokan harinya tanggal 12 April, Nurlisma minta izin kepada ibunya untuk kembali ke Sidrap.
Dan saat Nurlisma tinggal di Sidrap,Nurlisma sering berhubungan telepon dengan ibunya.Dan pada tanggal 17 April, Nurlisma kembali ke Parepare untuk mencoblos.Usai mencoblos Nurlisma kembali lagi ke Sidrap. Selama itu, Nurlisma tetap berhubungan telepon dengan ibunya di Parepare.
Bahkan sehari sebelum meninggal, Nurlisma menelpon ibunya dan menyampaikan, jika dirinya mau kembali kerumahnya besok, tapi mungkin sore. Hal itu pun, terjadi tetapi Nurlisma kembali kerumahnya dalam keadaan tidak bernyawa lagi.(*)