PAREPARE, TIME BERITA, — Direktur LSM IKRA, Uspa Hakim, sangat menyayangkan tindakan kedua anak Pangerang Rahim yang mengeluarkan tenaga honorer yang bekerja di rumah jabatan.
“Mereka juga mau hidup bersama keluarganya, Dengan penghasilan sebagai tenaga honorer. Tapi hanya karena
suka atau tidak suka mereka menjadi korban oleh kedua anak wakil walikota,”Katanya.Sabtu (06/04).
Dia pertanya, Siapa yang memimpin,apakah Pangerang Rahim atau anaknya. Hanya karena kedua anaknya tidak senang kepada tenaga honorer yang bekerja di Rujab.
Uspa Berharap, agar Wakil Walikota Parepare H Pangerang Rahim dapat mengambil sikap sebagi pimpinan yang
profesional dalam menyikap hal tersebut.
Sementara, Fitri anak wakil walikota, yang dihubungi melalui telepon genggamnya,hendak dikonfirmasi terkait
pengusiran tenaga honorer di Rujab wawali. No halo selulernya yang dihubungi tidak diangkat.
informasinya, Anak wakil walikota Parepare Pangerang Rahim, telah mengusir sebanyak 7 orang tenaga honorer
keluar dari Rujab dan memintanya untuk tidak bekerja lagi.
Fitri dan Rahma anak Pangerang Rahim, merasa cemburuh dengan kehadiran tenaga honorer tersebut, karena
Wawali memberi perhatian lebih.
Diantara dari 7 orang yang bekerja di Rujab tersebut sudah ada yang ikut, sejak Pangerang Rahim sebagai anggota
DPR Provinsi.
Informasi yang dihimpun Timeberita.com. Pangerang Rahim dan istrinya tidak mau mengeluarkan ke tujuh tenaga
honorer itu, tapi karena Pangerang Rahim tidak bisa menguasai anaknya, Karena kedua anaknya ngotot dan berani
mengeluarkan tenaga honorer tersebut walupun tidak sesuai prosedur yang berlaku.
Padahal yang mengeluarkan SK penempatan di rujab wawali adalah Walikota Parepare Taufan Pawe, bukan kedua anak Pangerang Rahim.(Din)