PAREPARE, timeberita.com – Institute Kebijakan Rakyat (IKRa) Kota Parepare akan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Parepare terkait BBM (Bahan Bakar Minyak) Oplosan.
Pengawasan harus diperketat ini setelah pihak kejagung RI telah mengungkap pelaku dari oplosan pertalite ke Pertamax yang merugikan keuangan negara Rp. 197,3 triliun.
Otomatis BBM yang dikirim ke beberapa daerah di wilayah Indonesia harus waspada terutama di kota Parepare harus memperketat pengawasan TBBM Pertamina Parepare.
Menurut, Direktur IKRA Parepare, Uspa Hakim, TBBM rawan terjadi suplai BBM Oplosan, pasalnya banyak kendaraan yang rusak setelah mengisi BBM di SPBU yang ada di kota Parepare.
Jika ini terjadi sangat merugikan konsumen atau pengguna kendaraan baik roda dua maupun roda empat,”nah siapa yang harus bertanggungjawab jika terjadi demikian,?”kata Uspa.
Sehingga Uspa, mengajak masyarakat atau lembaga ormas, tokoh masyarakat, LSM serta media untuk mengawasi atau memantau TBBM saat melakukan suplai ke SPBU kota Parepare.
Disampaikan, kata Uspa, kepada pemilik kendaraan atau konsumen, jika ada kelainan kendaraan dikarenakan setelah membeli BBM maka segera laporkan ke IKRA, nanti IKRa akan melakukan somasi kepada TBBM Pertamina untuk bertanggungjawab sebagai ganti rugi atas kerusakan kendaraan tersebut.
Dan terima kasih kepada Kejagung RI yang sudah menetapkan tersangka pelaku pengoplosan BBM pertalite ke Pertamax dan bisa saja banyak pelaku-pelaku yang belum terdeteksi dalam kasus ini.
“Mestinya TBBM didaerah menolak jika ada perubahan warna pertalite atau Pertamax, kan daerah punya ahli dan bidangnya untuk mengetahui keaslian pertalite dan Pertamax tersebut,”tutupnya.
Sementara SPBU yang dikonfirmasi hal itu tidak tau menahu, mereka hanya membeli lalu menjual, soal teknis pihak Pertamina yang lebih tau soal BBM tersebut. “Kami hanya membeli DNA menjualnya kami tidak tau soal apakah asli atau oplosan karena warnanya sama, yang lebih tau itu pihak Pertamina sebagai penyalur ke SPBU,”kata salah satu owner SPBU kota Parepare yang namanya Tidka disebutkan. (**)