PAREPARE, timeberita.com – Kita Peduli Parepare Maju itulah sering kali didengar saat dilontarkan walikota Parepare, Taufan Pawe kepada Masyarakat.
Oleh karena itulah, sekarang ini masyarakat Parepare menunggu kepedulian pemerintah setempat untuk rehabilitasi ruas jalan jembatan Bambu Runcing yang rusak berat akibat banjir pada hari Rabu (1/2/2023) lalu.
Yang mengakibatkan jembatan bambu runcing itu rusak berat dan tidak bisa di lalui kendaraan roda empat, kecuali kendaraan roda dua.
Padahal sebelumnya pemerintah kota Parepare melalui dinas PUPR Parepare sudah melakukan survei pasca banjir, hasilnya ada lima jembatan yang rusak dan segera di perbaiki setelah dananya siap dengan menggunakan anggaran dari biaya tak terduga (BTT).
Kelima jembatan itu adalah Jembatan Jawi jawi, jembatan di lokasi SMA Negeri 5, Jembatan Bambu runcing
Jembatan Syamsul Alam Bulu dan jembatan Hikmah.
Tapi sayang, hingga sekarang ini Sabtu (11/2/2023) pemerintah belum ada aktivitas secara nyata untuk perbaiki ruas jalan jembatan bambu runcing tersebut, sehingga warga setempat berinisiatif mengumpulkan dana swadaya lalu gotong royong memperbaiki ruas jalan jembatan.
Hal ini dikatakan, ketua IKRA Parepare, Nuzul Qadriy, melalui via selulernya.
Nuzul sangat prihatin ruas jalan jembatan Bambu Runcing ini dibiayai oleh warga dan dikerjakan lagi oleh warga setempat,”kalau tunggu pemerintah maka sampai kapan terwujud sedangkan akses jalan Bambu Runcing adalah jalan pintas bagi warga menuju perkantoran dan perkotaan,”tuturnya.
Nuzul salut kepada warga perumahan pondok bahagia indah dan warga kampung disekitarnya telah gotong royong memperbaiki ruas jalan jembatan Bambu Runcing yang rusak akibat bencana banjir beberapa hari lalu.
“Masyarakat yang sudah bertindak berarti tidak berharap lagi pemerintah yang bergerak, kalau pemerintah di tunggu pasti lama penanganannya sedangkan jembatan bambu runcing ini adalah akses jalan alternatif atau dekat menuju perkotaan,”jelasnya.
Hal senada diungkapkan, akademisi , DR Amir melalui WhatsApp.
Ia mengatakan pemerintah mestinya punya respon lebih cepat dari pada warga, kalau pemerintah lambat merespon maka wajar warga yang turun tangan, “sangat disayangkan, pemerintah tidak ada respon untuk perbaikan ruas jalan jembatan bambu runcing, sehingga warga yang turun tangan untuk pergi kerja bakti, termasuk biayanya,”jelasnya.
Lanjut, Amir, mestinya walikota Parepare perintahkan SKPD bersangkutan agar lebih cepat merespon perbaikan jalan jembatan, sebagai sarana umum yang bertanggungjawab adalah pemerintah setempat.
Amir mengatakan bahwa tugas kewenangan jalan kota itu tanggungjawab pemerintah kota Parepare berdasarkan UU No 38 tahun 2004 tentang jalan bukan warga yang bertanggungjawab.
“Kami minta kepedulian pemerintah harus serius tangani jalan atau jembatan rusak akibat bencana banjir beberapa hari lalu,”jelasnya.
Ironisnya lagi, Walikota Parepare lebih banyak keluar kota termasuk mengunjungi penghuni pasar Luwu timur dibanding kepeduliannya perbaiki jembatan bambu runcing di wilayah kerjanya Parepare.
Sementara Kadis PUPR kota Parepare, Samsuddin Taha di hubungi via WhatsApp tidak ada responnya hanya membaca pesan WhatsApp saja dari wartawan. (**)