PAREPARE, timeberita.com – Aliansi Masyarakat Peduli Banjir (AMPiBi) gabungan dari lembaga sosial dan masyarakat kota Parepare yaitu Fokus, Lira, FPU, dan FPI Kota Parepare akan turun melakukan aksi demonstrasi.
Tujuan aksi tersebut rencana pada hari Rabu (8/2/2013) mendatangi kantor walikota dan gedung DPRD kota Parepare terkait keseriusan pemerintah dan DPRD menangani pasca Banjir yang melanda kota Parepare sehingga infrastruktur jalan, jembatan bahkan rumah warga rusak berat tanpa ada perhatian pemerintah setempat.
Hal ini dikatakan, ketua Fokus Parepare, Mu’thasim di warkop atletik, Ahad (5/2/2023).
Mu’thasim yang disapa Acing ini sudah sepakat dengan ormas (Organisasi masyarakat) lain seperti FPU, Lira, FPI dan Fokus siap turun aksi dimana pemerintah sangat lamban turun tangan.
Ironisnya lagi, Walikota Parepare, Taufan Pawe saat bencana terjadi di Parepare dia berada di Bali, yang mestinya cepat kembali melihat warganya.”warga berduka walikota justru tinggal di Bali,”sesalnya.
Acing melihat kondisi infrastruktur jalan, jembatan dan rumah warga perlu kepedulian pemerintah harus menangani dengan cepat. Seperti dua jembatan Ellekalukue Panroko dan di lokasi SMA 5 Parepare mestinya cepat dikerjakan agar akses jalan ini bisa dilalui kendaraan roda empat.
Hal yang sama diungkapkan, ketua FPU Parepare, Rahman Saleh, Parepare sudah mengalami banjir dan yang terparah tahun ini karena sudah ada korban jiwa dibanding sebelumnya, itu karena sungai Jawi-jawi sudah dangkal dan perlu direvitalisasi.
“Bencana ini mestinya secepatnya normalisasi agar tidak berlarut-larut, pak wali harus peduli hal ini,”tuturnya.
Lanjutnya, aksi keperihatinan ini penting karena bencana banjir sudah kedua kalinya dan masyarakat dibayangi kecemasan dan trauma jika bencana itu kembali terulang dan yang mengecewakan pemkot dan DPRD tidak punya konsep yang konkret menangani seperti perbaikan sistem drainase, pengerukan DAS yang alami sedimentasi, talud untuk bantaran sungai, pengaruh reklamasi dan perumahan yang tidak memiliki AMDAL.
Lalu, kata Rahman Saleh ini menegaskan yang penting adanya realokasi APBD untuk recovery korban banjir, jadi bukan hanya sebatas bagi bagi bantuan kepada korban lantas dianggap masalah sudah selesai.
Harapan kami datang melakukan aksi nantinya untuk melihat keseriusan pemerintah menangani infrastruktur jalan, jembatan dan keluhan warga yang terdampak banjir,” kami minta agar secepatnya normalisasi pasca banjir dan sungai Jawi-jawi perlu dipikirkan.”tutupnya. (**)