PAREPARE, timeberita.com – Juru bicara (Jubir) DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Parepare, Sappe menanggapi mundurnya H. Syafruddin Madani alias Undin Madani mundur dari PKS karena PKS tidak konsisten atau komitmen.
Sappe membantah keterangan Undin Madani yang di muat oleh media online timeberita.com terkait PKS tidak konsisten, tetapi mungkin karena ada bakal calon yang tidak konsisten.
Perlu diketahui bahwa PKS ada namanya ketua Bappilu kebetulan Ketua Bappilu ada di wilayah dapil II Bacukiki otomatis yang harus nomor urut satu adalah ketua Bappilu tidak mungkin Bacaleg lain mau nomor urut satu.
“Itu tidak logis kalau bukan ketua Bappilu nomor urut satu caleg PKS di dapl II Bacukiki,”tegasnya.
Bappilu itu jantungnya partai politik untuk memenangkan pesta demokrasi ini, Nah, kata Sappe, persoalannya Bappilu sudah bergerak dan berjalan selama mulai berjalan pendaftaran partai politik untuk secara virtual.
Olehnya itu, maka tidak mungkin seorang Djuspari Genda selaku ketua Bappilu PKS mau di nomor empat kan, itukan tidak logis.
“Ini Undin Madani di tarik partai Gelora oleh pengurus partai politik PKS dan tidak mungkin Pengurus partai mau menjanjikan dengan diberi nomor urut satu, inikan tidak logis, dia itu kecewa karena ingin menginginkan nomor urut satu, bukan karena PKS tidak konsisten atau tidak komitmen,”jelasnya.
Terpisah, Syafruddin Madani membantah dirinya mau nomor urut satu, justru ia minta nomor urut dua tapi ternyata nomor empat dikasi oleh ketua PKS.
Menurut, Undin awalnya, itu saya bertemu tiga orang, Djuspari, saya sendiri dan Abdul Muin.
Lanjut Undin, Djuspari mengatakan saat itu bahwa lebih baik bergabung di PKS tapi Undin menyampaikan bahwa dirinya tidak bisa masuk di rumah kosong jika tidak ada identitas maka iapun dibuatkan baju oleh Djuspari untuk ikut gabung dengan komitmen dari awal bahwa ia harus nomor urut dua.
“Keliru kalau saya mau nomor satu padahal ada Djuspari adalah saudara saya sendiri harus nomor satu maka saya minta nomor dua tapi kenapa saat di KPU nama saya nomor 4 maka saya pasti kecewa karena tidak sesuai komitmen awal, sedangkan yang nomor dua itu dipegang oleh Ahmad Idris,”jelasnya
Lanjut, Undin, sebenarnya, Sappe tidak tau masalah mestinya Djuspari yang meluruskan hal ini, apalagi saya keluar partai hanya karena tidak konsisten atau tidak komitmen persoalan awalnya.
“Saudara Sappe tidak tau masalah, Sappe juga keluar dari PKS dan bergabung partai Ummat jika bukan nomor urut satu di dapil Bacukiki Barat, jadi ngak perlu dipersoalkan silahkan berjuang masing-masing membuktikan saat pemilu nantinya,”jelas Undin.
Kalau saya ungkap masalah ini semua, kata Undin maka pasti PKS yang malu sendiri, karena awal komitmen ini terjadi saat saya bertemu dengan Djuspari bersama Abd Muin.
“Saya tidak mau putus silaturahmi antara saya dengan Djuspari di dapil Bacukiki, mari kita buktikan pemilu 2024 nantinya berjuang masing-masing dengan warna yang berbeda, ,”tuturnya.
Sedangkan Abd Muin mengakui pernah bertemu bertiga, tapi namun ia tidak mau ikut campur soal politik mereka.”memang saya pernah bertemu bertiga tapi saya tidak mau ikut mencampuri internal politik mereka,”katanya singkat. (**)