SOPPENG, TIME BERITA, — Ada sekitar 4.000 hektar sawah di Kabupaten Soppeng yang merupakan sawah tadah hujan. Dengan demikian Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng akan melakukan survei untuk pengadaan sumur dangkal atau pompanisasi.Hal itu disampaikan Rahmasari Rahman Pegawai Dinas Pertanian pada rapat koordinasi kewaspadaan dini,yang diinisiasi oleh Kesbangpol, di aula Gabungan Dinas (Gadis) Soppeng, Kamis (11/04).
“Dinas pertanian akan melakukan survey, apakah lokasi yang kekeringan air cocok dengan sumur dangkal, atau pompanisasi,”ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah menempatkan penyuluh pertanianh disetiap wilayah, sati hingga dua orang.
Hal ini, dilakukan untuk memberikan ruang kepada petani menyampaikan keluhannya dan masalah yang ditemukan di lapangan.
“Apabila ada yang menelpon, maka petugas hama akan langsung meluncur, kemudian mengirim obatnya,” tambah Rahmasari.
Pada kegiatan itu, berbagai keluhan petani disampaikan yang diwakili Ketua Forum Kewaspadaan Dini (FKD) A Rusli Razak.
Menurutnya, keluhan dan masalah yang ditemui petani di wilayah Kabupaten Soppeng yang khsususnya penggarap sawah tadah hujan.
“Saat ini petani mengeluhkan terkait persoalan air dan serangan hama yang mulai menyerang tanaman padi mereka,”katanya.
Menurutnya, saat melakukan kunjungan di lokasi, petani kebanyakan mengeleuhkan persoalan air yang kurang.
Pada kesempatan itu,A Rusli Razak meminta kepada Dinas terkait agar cepat tanggap akan masalah yang ditemui petani saat ini.
“Jangan sampai masalah ini berlarut-larut, sehingga bisa menimbulkan keresahan besar bagi petani,”tegasnya.(*)