PAREPARE, timeberita.com — Banyaknya proyek yang dikerja oleh rekanan yang terhitung sejak 2021 hingga 2022 lalu belum dibayar oleh pemerintah.
Bahkan sejumlah dana proyek lain digunakan untuk membiayai proyek lainnya demi menutupi utang.
Hal itu dikarenakan dana proyek itu tidak ada namun tetap dilelang.
Kepala badan keuangan Kota Parepare Agussalim yang ditemui diruangannya, Senin (17/04/2023) mengaku, Jika memang proyek yang belum dibayar itu, karena dananya belum masuk.
Menurutnya, rencana penggunan anggaran yang ada di batang tubuh APBD itu hanya astimasi.
“Memang kita ada dana. Dana bagi hasil belum masuk, sehingga disana (PBJ) dilaksanakan tender. Sehingga proyek itu dikerja sementara tidak masuk uangnya. Inilah menjadi utang, “akuhnya.
Dia menambahkan, Untuk para rekanan, ini bisa menjadi pengalaman agar proyek itu tidak dikerjakan jika sudah diakhir tahun.
“Setiap tahun punya utang. Tapi kalo signifikan, kan jelek. Tahun kemarin itu dibanding tahun sebelumnya itu 50 persen dan tahun kayaknya 30-an persen, “katanya.
Ini semua kembali kepada rekanan, jika memang tidak bisa jangan dikerjakan, karena dampaknya pada tukan yang bekerja.
Dan yang menjadi persoalan yakni, sistem. Karena semua yang ada di APBD itu terbaca di sistem. Walaupun dananya tidak ada Kas Daerah (Kasda).
“Khusus untuk proyek Jembatan Kembar itu dananya masuk 100 persen.Tapi karena pekerjaannya belum selesai, maka dananya digunakan untuk membayar proyek yang lain,”jelasnya. (*)