PAREPARE, timeberita.com — Isu Nasional soal LGBT yang menjadi tabu membuat panitia tidak memberikan ruang bagi LGBT atau Waria untuk ikut memeriahkan gerak jalan santai HUT RI ke 80 tahun menjadi pro dan kontra bagi masyarakat Parepare.
Ada yang mendukung dan ada pula tidak mendukung sekelompok waria yang ikut barisan karena variasi gerakannya tak pantas dilihat di muka umum dengan gaya barisan fulgar.
Wajar saja saja Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) turun langsung membubarkan barisan gerak jalan waria yang berlangsung di jalan Mattirotasi Kota Parepare, Jumat (15/8/2025) malam.
Mereka sekelompok waria ini masuk di barisan gerak jalan lainnya tanpa melalui star sehingga ricuh dan satpol langsung membubarkannya.
Barisan waria ini memang tidak terdaftar nomor antrian gerak jalan sehingga menggangu jalannya gerak jalan umum yang lain.
“Kami bubarkan karena tidak terdaftar dalam nomor antrian gerak jalan santai yang di laksanakan oleh panitia,”jelasnya.
Sehingga Satpol PP bersama Polres Parepare harus turun tangan untuk membubarkan sekelompok Waria tersebut.
Ketua Panitia pelaksana gerak jalan HUT RI 80 tahun, Iskandar Nusu menegaskan bahwa sekelompok waria dibubarkan oleh aparat satpol PP karena sangat menganggu keamanan dan ketertiban karena tidak terdaftar di panitia gerak jalan santai
Mereka tidak diikutsertakan karena variasi barisan sangat fulgar yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak di muka umum.
“Kami tidak ikut sertakan karena sangat menggangu ketertiban dan keamanan serta variasi barisannya sangat fulgar yang tak bisa di tonton di muka umum,”tegasnya. (*)
@Nonton vidio tiktok timeberita