
PAREPARE, timeberita.com – Direktur LSM IKRA Parepare, Nuzul Qadriy pertanyaan ada apa guru SD dan SMP ke Bali, dan bagaimana nasib dana sertifikasi guru?
Dua masalah ini disoroti LSM IKRA, dimana posisi keuangan Pemkot Parepare sekarang ini sulit sehingga banyak kontraktor berteriak belum dibayarkan.
Nuzul berharap agar pemerintah mencari solusi masalah agar tidak terjadi pro kontra di masyarakat.
“Kami mohon pihak bersangkutan menjelaskan masalah ini agar masyarakat tau bagaimana kondisi keuangan sekarang di Pemkot, apakah devisit atau disclaimer,”tuturnya.
Terpisah, Kadis Pendidikan kota Parepare, Arifuddin menjelaskan mengenai sebagian guru atau kepala sekolah SD dan SMP berangkat ke Bali melakukan bimbingan teknik (Bintek) Selama dua hari.
Mereka yang berangkat punya dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang tidak punya dana BOS tidak berangkat, itu dilakukan untuk peningkatan kualitas sumber daya guru.
Lanjut, Arifuddin, selama 6 tahun lamanya mereka baru terlaksana peningkatan kualitas guru sehingga yang melaksanakan hal ini adalah UPTD sekolah.
Sementara mengenai dana sertifikasi guru sudah cair semuanya, adanya keterlambatan karena dana belum turun dari pusat dengan bersumber dana DAK.
“Ada 12 daerah memang terlambat cair dana sertifikasi gurunya, jadi bukan kesalahan dari pihak Pemkot Parepare, karena dana sertifikasi guru sumber dananya jelas dari pusat,”Jelasnya.
Jadi, kata Arifuddin, mestinya para guru yang mendapatkan sertifikasi menjelaskan hal ini, karena bukan dana APBD tapi dana APBN. (**)