IKA SMP Negeri 1 Batu-Batu Bentuk Tim Advokasi

SOPPENG, timeberita.com — Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP Negeri 1 Batu-Batu resmi membentuk tim advokasi, Sabtu 20 Mei 2023.

Ketua IKA SMP Negeri 1 Batu-Batu, Sudirman Numba menyampaikan, Tim Advokasi ini dibentuk semata-mata karena kepedulian kepada masyarakat.

“Kami berharap tim ini bekerja cepat agar kondisi masyarakat di pesisir Danau dan semua yang terdampak di Kecamatan Marioriawa kembali pulih,” katanya.

Hasil rembukan alumni telah disetujui tim advokasi ini diketuai oleh Rahman Yusrah, organisatoris Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI) yang juga aktifis Komunitas Hijau Indonesia di Parepare, dan Sekretaris, Anwar Razak, aktifis KOPEL Indonesia.

Dan sejumlah anggota yang masih terus bertambah hingga saat ini.

“Mereka semua adalah Alumni SMP Negeri 1 Batu-batu yang beraktifitas di banyak daerah. Mereka akan menyiapkan draft-draft advokasi dan menyusun strateginya. Untuk proses akan melibatkan seluruh alumni yang tentu memiliki jejaring dan sumber daya,” jelas Sudirman.

Tim ini akan melakukan investigasi memdalam, termasuk melakukan respon cepat terhadap rencana adanya kebijakan baru yang diterapkan oleh pengelola Bendungan Gerak.

Menurutnya, Pembentukan tim ini merupakan rekomendasi dari diskusi yang digelar IKA tentang dampak pengerukan dan pengelokaan Bendungan Gerak pada 14 Mei 2023.

Diskusi tersebut telah mengurai sejumlah persoalan yang merugikan masyarakat pesisir Danau Tempe di Kabupaten Soppeng, khususnya di Kecamatan Marioriawa dan Donri-Donri.

Masalah yang paling serius adalah air selalu tinggi akibat dari bendungan gerak yang selalu dipertahankan pada elevasi 5 meter sehingga air selalu tinggi dan menggenangi area persawahan produktif.

Tidak hanya itu, dampak dari tingginya air ini yakni kurangnya tangkapan ikan para nelayan, hilangnya ikan endemik, dan munculnya ikan jenis baru yang dianggap “hama” oleh nelayan dan tentu berpengaruh pada penghasilan para nelayan.

Dengan adanya Bendungan tersebut juga berpengaruh akan bencana banjir yang meluap ke perkampungan dan menggenangi fasilitas publik seperti jalan raya di tengarai karena pengaruh adanya bendungan gerak.

Persoalan peningkatan stunting di Kecamatan Marioriawa bahkan dianggap sebagai implikasi dari menurunnya penghasilan masyarakat nelayan akibat penghasilan nelayan yang terus menurun.

Tokoh masyarakat Marioriawa, H. Nurhan, membenarkan hal tersebut.

Dia menegaskan, kondisi nelayan dan masyarakat di sekitar Danau Tempe yang ada di Soppeng sudah memprihatinkan akibat penghasilan yang semakin sulit sejak beroperasinya Bendungan Gerak.

“Ada kurang lebih 700 nelayan yang terdampak langsung dan sekitar 2.000 petani yang terdampak karena lahan pertanian tidak dapat ditanami,” tegas H. Nurhan.

Diketahui, nama-nama tim Advokasi yang resmi dibentuk. Ketua, Rahman Yusrah, Sekretaris, Anwar Razak, Anggota: A.Samad, Jurasman PT. Tara, Maemuna SP, Andi Justeriah dan Hadijah Syam.(*)